Rabu, 23 Oktober 2013

Telapak Kaki dan telapak tangan sering berkeringat

           Gejala tangan berkeringat dan tangan berkeringat bukan disebabkan oleh jantung, namun disebabkan oleh saraf parasimpatik. penyebab dari penyakit ini ialah sistem saraf simpatik yang berkemampuan lebih sehingga menyebabkan tanagn berkeringat. sistem saraf simpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang bertugas untuk fungsi kelenjar keringat dan merangsang sekresi glukosa dalam hati. sistem ini cenderung bertindak berlawanan arah terhadap sistem saraf parasimpatik. 
       Pengobatan untuk solusi tangan dan kaki berkeringat ialah pengobatan minimal invasive "Bedah Thorascoscopic" yaitu pengobatan tanpa membelah dada, atau memotong tulang rusuk dada. Pengobatan ini hanya memotong sayatan sangat kecil yakni 1,5 cm - 2,0 cm, di bawah ketiak anda.
           Keuntungan dari operasi ini adalah: trauma luka yang sangat kecil, tidak perlu memotong atau operasi besar hingga 20 cm, pemulihan yang sangat singkat hanya 3-5 hari langsung sembuh. Dari masuk rumah sakit, pemeriksaan, operasi, dan keluar dari rumah sakit, pasien hanya membutuhkan waktu 3-5 hari, selain itu dapat mempercantik penampilan.
        Telapak tangan berkeringat merupakan sesuatu yang tidak suka dibicarakan oleh banyak orang, terutama jika mereka memiliki masalah dengan kondisi tersebut.
Mungkin Anda juga pernah mengalaminya, dan tidak menyenangkan bukan?
Berikut adalah tips yang bisa membantu Anda mengatasi masalah telapak tangan yang berkeringat:
1. Pahami penyebabnya.
Hal pertama untuk mengatasi telapak tangan yang berkeringat adalah memahami penyebab awalnya. Hampir semua orang pernah mengalami telapak tangan yang berkeringat.
Tetapi, biasanya telapak tangan berkeringat hanya merupakan kondisi sementara yang disebabkan oleh stres atau kecemasan.
Misalnya saja, jika seseorang sedang ujian telapak tangannya akan berkeringat saat dia tidak bisa menjawab soal-soal ujian tersebut.
Tapi, ada pula orang yang setiap harinya mengalami masalah ini dan tidak bisa mengendalikannya.
Hal ini terjadi karena sistem saraf tidak sadar tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan sinyal yang salah dikirim dari otak ke saraf keringat.
2. Carilah solusi dari penyebab yang paling jelas.
Apakah Anda kelebihan berat badan? Orang yang kelebihan berat badan memiliki resiko lebih tinggi mengalami masalah telapak tangan berkeringat.
Berat badan berlebih mendorong tubuh untuk bekerja lebih keras. Hal ini bisa menyebabkan keringat berlebihan. Jika berat badan Anda turun mungkin jumlah keringat yang keluar pun akan berkurang.
Solusi sederhana lain adalah dengan menggunakan medicated powder atau bedak tabur yang disimpan dalam wadah kecil di saku atau tas.
Tapi, Anda harus menggunakannya sedikit demi sedikit karena bisa menggumpal di tangan dan bisa membuat masalah menjadi lebih buruk.
3. Bawalah sapu tangan di saku Anda.
Membawa sapu tangan di saku akan memudahkan untuk mengeringkan keringat di telapak tangan.
Hal lain yang bisa Anda gunakan adalah produk antiperspirant untuk tangan dan kaki. Produk ini akan menjaga tangan dan kaki tetap kering.
Banyak atlet yang menggunakan produk yang disebut Tite-Grip untuk menjaga tangan mereka tetap kering saat bermain bowling, golf, tenis, angkat besi, dan olahraga lainnya yang memerlukan telapak tangan tetap kering.
4. Melakukan operasi thoracoscopic sympathectomy.
Terakhir, Anda harus memahami bahwa metode apapun yang Anda pilih untuk menjaga agar telapak tangan tidak berkeringat hanyalah sementara saja.
Satu-satunya cara penyembuhan secara permanen adalah dengan melakukan operasi.
Secara teknis masalah untuk telapak tangan yang berkeringat disebut dengan hyperhirosis dan operasi untuk mengatasinya disebut thoracoscopic sympathectomy.
Seseorang bisa melakukan operasi tersebut tanpa harus dirawat inap di rumah sakit dan tingkat keberhasilannya sekitar 98%.

Rabu, 09 Oktober 2013

unsur intrinsik dan ekstrinsik Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata



Sang pemimpi
Novel ini adalah novel kedua dari tetralogi Laskar pelangi karya Andrea Hirata. Sang Pemimpi adalah sebuah kisah kehidupan yang mempesona yang akan membuat pembacanya percaya akan tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan, selin itu juga memperkuat kepercayaan kepada Tuhan. Andrea berkelana menerobos sudut-sudut pemikiran di mana pembaca akan menemukan pandangan yang berbeda tentang nasib, tantangan intelektualitas, dan kegembiraan yang meluap-luap, sekaligus kesedihan yang mengharu biru. Selayaknya kenakalan remaja biasa, tetapi kemudian tanpa disadari kisah dan karakter-karakter dalam buku ini lambat laun menguasai, potret-potret kecil yang menawan akan menghentakkan pembaca pada rasa humor yang halus namun memiliki efek filosofis yang meresonansi.
Tiga orang pemimpi. Setelah tamat SMP, melanjutkan ke SMA Bukan Main, di sinilah perjuangan dan mimpi ketiga pemberani ini dimulai. Ikal salah satu dari anggota Laskar Pelangi dan Arai yang merupakan saudara sepupu Ikal yang sudah yatim piatu sejak SD dan tinggal di rumah Ikal, sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Ayah dan Ibu Ikal, dan Jimbron, anak angkat seorang pendeta karena yatim piatu juga sejak kecil. Namun, pendeta yang sangat baik dan tidak memaksakan keyakinan Jimbron, malah mengantarkan Jimbron menjadi muslim yang taat.
Arai dan Ikal begitu pintar di sekolahnya, sedangkan Jimbron, si penggemar kuda ini biasa-biasa saja. Malah menduduki rangking 78 dari 160 siswa. Sedangkan Ikal dan Arai selalu menjadi lima dan tiga besar. Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arai, orang susah seperti mereka tidak akan berguna tanpa mimpi-mimpi. Mereka berdua mempunyai mimpi yang tinggi yaitu melanjutkan belajar ke Sorbonne Perancis. Mereka terpukau dengan cerita Pak Balia, kepala sekolahnya, yang selalu meyebut-nyebut indahnya kota itu. Kerja keras menjadi kuli ngambat mulai pukul dua pagi sampai jam tujuh dan dilanjutkan dengan sekolah, itulah perjuangan ketiga pemuda itu. Mati-matian menabung demi mewujudkan impiannya. Meskipun kalau dilogika, tabungan mereka tidak akan cukup untuk sampi ke sana. Tapi jiwa optimisme Arai tak terbantahkan.
Selesai SMA, Arai dan Ikal merantau ke Jawa, Bogor tepatnya. Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di Belitong. Jimbron menghadiahkan kedua celengan kudanya yang berisi tabungannya selama ini kepada Ikal dan Arai. Dia yakin kalau Arai dan Ikal sampai di Perancis, maka jiwa Jimbron pun akan selalu bersama mereka. Berbula-bulan terkatung-katung di Bogor, mencari pekerjaan untuk bertahan hidup susahnya minta ampun. Akhirnya setelah banyak pekerjaan tidak bersahabat ditempuh, Ikal diterima menjadi tukang sortir (tukang Pos), dan Arai memutuskan untuk merantau ke Kalimantan. Tahun berikutnya, Ikal memutuskan untuk kuliah di Ekonomi UI. Dan setelah lulus, ada lowongan untuk mendapatkan biasiswa S2 ke Eropa. Beribu-ribu pesaing berhasil ia singkirkan dan akhrinya sampailah pada pertandingan untuk memperebutkan 15 besar.
Saat wawancara tiba, tidak disangka, profesor pengujinya begitu terpukau dengan proposal riset yang diajukan Ikal, meskipun hanya berlatar belakang sarjana Ekonomi yang masih bekerja sebagai tukang sortir, tulisannya begitu hebat. Akhirnya setelah wawancara selesai, siapa yang menyangka, kejutan yang luar biasa. Arai pun ikut dalam wawancara itu. Bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya mereka berdua dipertemukan dalam suatu forum yang begitu indah dan terhormat. Begitulah Arai, selalu penuh dengan kejutan. Semua ini sudah direncanaknnya bertahun-tahun. Ternyata dia kuliah di Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Biologi. Tidak kalah dengan Ikal, proposal risetnya juga begitu luar biasa dan berbakat untuk menghasilkan teori baru.
Akhirnya sampai juga mereka pulang kampung ke Belitong. Ketika ada surat datang, mereka berdebar-debar membuka isinya. Pengumuman penerima Beasiswa ke Eropa. Arai begitu sedih karena dia sangat merindukan kedua orang tuanya. Arai sangat ingin membuka kabar itu bersama orang yang sangat dia rindukan. Kegelisahan dimulai. Baik Arai maupun Ikal, keduanya tidak kuasa mengetahui isi dari surat itu. Setelah dibuka, hasilnya adalah Ikal diterima di Perguruan tinggi Sorbone, Prancis. Setelah perlahan mencocokkan dengan surat Arai, inilah jawaban dari mimpi-mimpi mereka. Kedua sang pemimpi ini diterima di Universitas yang sama. Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Di sinilah perjuangan dari mimpi itu dimulai, dan siap melahirkan anak-anak mimpi berikutnya.













1) Unsur Intrinsik
  • Tema
Tema yang tersirat dalam novel Sang Pemimpi ini tak lain adalah “persahabatan dan   perjuangan dalam mengarungi kehidupan serta kepercayaan terhadap kekuatan sebuah mimpi atau pengharapan”. Hal itu dapat dibuktikan dari penceritaan per kalimatnya dimana penulis berusaha menggambarkan begitu besarnya kekuatan mimpi sehingga dapat membawa seseorang menerjang kerasnya kehidupan dan batas kemustahilan.
  • Latar
Dalam novel ini disebutkan latarmya yaitu di Pulau Magai Balitong, los pasar dan dermaga pelabuhan, di gedung bioskop, di sekolah SMA Negeri Bukan Main, terminal Bogor, dan Pulau Kalimantan. Waktu yang digunakan pagi, siang, sore, dan malam. Latar nuansanya lebih berbau melayu dan gejolak remaja yang diselimuti impian-impian.
  • Penokohan dan Perwatakan
Ikal : baik hati, optimistis, pantang menyerah, penyuka Bang Rhoma
Arai : pintar, penuh inspirasi/ide baru, gigih, rajin, pantang menyerah
Jimbron : polos, gagap bicara, baik, sangat antusias padakuda
Pak Balia : baik, bijaksana, pintar
Pak Mustar : galak, pemarah, berjiwa keras
Ibu Ikal: baik, penuh kasih sayang
Ayah Ikal : pendiam, sabar, penuh kasih sayang, bijaksana Dan tokoh lain Mahader, A Kiun, Pak Cik Basman, Taikong
Hanim, Capo, Bang Zaitun, Pendeta Geovanny, Mak cik dan
Laksmi adalah tokoh pendukung dalam novel ini.
  • Alur
Dalam novel ini menggunakan alur gabungan (alur maju dan mundur). Alur maju ketika pengarang menceritakan dari mulai kecil sampai dewasa dan alur mundur ketika menceritakan peristiwa waktu kecil pada saat sekarang/dewasa.
  • Gaya Penulisan
Gaya penceritaan novel ini sangat sempurna. Yaitu kecerdasan kata-kata dan kelembutan bahasa puitis berpadu tanpa ada unsur repetitif yang membosankan. Setiap katanya
mengandung kekayaan bahasa sekaligus makna apik dibalik tiap-tiap katanya. Selain itu, Novel ini ditulis dengan gaya realis bertabur metafora, penyampaian cerita yang cerdas dan
menyentuh, penuh inspirasi dan imajinasi. Komikal dan banyak mengandung letupan intelegensi yang kuat sehingga pembaca tanpa disadari masuk dalam kisah dan karakter-karakter yang ada dalam novel Sang Pemimpi.
  • Amanat
Amanat yang disampaikan dalam Sang Pemimpi ini adalah jangan berhenti bermimpi. Hal itu sangat jelas pada tiap-tiap subbabnya. Yang pada prinsipnya manusia tidak akan pernah
bisa untuk lepas dari sebuah mimpi dan keinginan besar dalam hidupnya. Hal itu secara jelas digambarkan penulis dalam novel ini dengan maksud memberikan titik terang kepada manusia yang mempunyai mimpi besar namun terganjal oleh segala keterbatasan.
  • Sudut Pandang
Sudut pandang novel ini yaitu “orang pertama” (akuan). Dimana penulis memposisikan dirinya sebagai tokoh Ikal dalam cerita.
2) Unsur Ekstrinsik
  • Nilai Moral
Nilai moral pada novel ini sangat kental. Sifat-sifat yang tergambar menunjukkan rasa humanis yang terang dalam diri seorang remaja tanggung dalam menyikapi kerasnya kehidupan. Di sini, tokoh utama digambarkan sebagai sosok remaja yang mempunyai perangai yang baik dan rasa setia kawan yang tinggi.
  • Nilai Sosial
Ditinjau dari nilai sosialnya, novel ini begitu kaya akan nilai sosial. Hal itu dibuktikan rasa setia kawan yang begitu tinggi antara tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron. Masing-masing saling mendukung dan membantu antara satu dengan yang lain dalam mewujudkan impian-impian mereka sekalipun hampir mencapai batas kemustahilan. Dengan didasari rasa gotong royong yang tinggi sebagai orang Belitong, dalam keadaan kekurangan pun masih dapat saling membantu satu sama lain.
  • Nilai Adat istiadat
Nilai adat di sini juga begitu kental terasa. Adat kebiasaan pada sekolah tradisional yang masih mengharuskan siswanya mencium tangan kepada gurunya, ataupun mata pencaharian warga yang sangat keras dan kasar yaitu sebagai kuli tambang
timah tergambar jelas di novel ini. Sehingga menambah khazanah budaya yang lebih Indonesia.

  • Nilai Agama
Nilai agama pada novel ini juga secara jelas tergambar. Terutama pada bagian-bagian dimana ketiga tokoh ini belajar dalam sebuah pondok pesantren. Banyak aturan-aturan islam dan petuah-petuah Taikong (kyai) yang begitu hormat mereka patuhi. Hal itu juga yang membuat novel ini begitu kaya.